Minggu, 12 Mei 2013

OPERASI MATRIKS

OPERASI MATRIKS 

      1.  Penjumlahan Matriks


            Dua matriks dapat dijumlahkan jika ordonya sama. Yang dijumlahkan yaitu elemen-elemen yang seletak. 
 
Sifat-sifat penjumlahan matriks:

1.      A + B = B + A  (bersifat komutatif)
2.      A + (B + C) = (A + B) + C (bersifat asosiatif)
3.      A + O = O + A = A (O matriks identitas dari penjumlahan)
4.      A + (-A) = (-A) + A = O (-A matriks invers penjumlahan)
                          
2. Pengurangan Matriks
 Dua matriks dapat dikurangkan jika ordonya sama. Yang dikurangkan elemen-elemen yang seletak.
















Sifat-sifat Pengurangan matriks:
1.      A – B # B – A (tidak komutatif)
2.      A – (B – C) = (A – B) – C (asosiatif)
   
  











  
 3.   Perkalian Matriks
   Perkalian matriks dengan bilangan real (skalar)
      Hasil perkalian skalar k dengan sebuah matriks A yang berordo m x n adalah sebuah matriks yang berordo m x n dengan elemen-elemennya adalah hasil kali skalar k dengan setiap elemen matriks A. 
 Perkalian Matriks Dengan Matriks 
      Dua matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks A (matriks kiri) sama dengan jumlah baris matriks B (matriks kanan).
Ordo hasil perkalian matriks Amxn dengan Bnxp , misalnya matriks C yang akan berordo mxp (seperti permainan domino)
Cara mengalikan matriks A dan B yaitu dengan menjumlahkan setiap perkalian elemen pada baris matriks A dengan elemen kolom matriks B dan hasilnya diletakkan sesuai dengan baris dan kolom pada matriks C (matriks hasil perkalian).



Sifat-sifat perkalian matriks: /
 1.      Tidak komutatif (AB # BA) 
2.      Asosiatif : (AB)C = A(BC) 
3.      Distributif kiri : A(B + C) = AB + AC 
        Distributif kanan : (B + C)A = BA + CA 
 4.      Identitas : IA = AI = A   
5.     k(AB) = (kA)B  


DETERMINAN MATRIKS

DETERMINAN MATRIKS  
  Determinan matriks A dideļ¬nisikan sebagai selisih antara perkalian elemen-elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder. Determinan dari matriks A dinotasikan dengan det A atau |A|.


 Nilai dari determinan suatu matriks berupa bilangan real.
a.       Determinan matriks berordo dua
 


Contoh:



 
b.   Determinan matriks berordo tiga - menggunakan aturan Sarrus


















 




   

Det A=[A]= 
 a11 . a12 . a33 + a12 . a23 . a31 + a13 . a21 . a32 – a31 . a22 . a13 – a32 . a23 . a11 – a33 . a21 . a12

 







 





det A      =  2.2.3 + 1.1.5 + 4.4.1 - 5.2.4 - 1.1.2 - 3.4.1
       = 12 + 5 + 16 – 40 – 2 – 12

       = -21



2.   Adjoint Matriks

Adjoint yaitu koofaktor yangh di transposekan dan  ditulis dengan Adj (A). Adjoin disingkat Adj.

Adjoint suatu matriks bujur sangkar adalah :




Rabu, 08 Mei 2013

INVERS MATRIKS

Invers Matriks  


1.   Invers Matriks  Ordo 2 x 2


ad-bc disebut Determinan (D) atau [A] atau det(A).
ad – bc disebut Determinan (D) atau  atau det(A). 

Jadi .

Jika D = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers dan matriks A disebut matriks Singular. Jika ad – bc  maka matriks A disebut matriks Non Singular.

2.   Invers Matriks Ordo 3 x 3
Determinan Matriks Ordo 3 x 3
Cara menentukan determinan matriks ordo 3 x 3 dengan menggunakan diagram SARRUS, yaitu:
1.      Salin kolom ke-1 dan ke-2 pada kolom ke-4 dan ke-5
2.      Kurangkan jumlah perkalian elemen-elemen pada diagonal   ke bawah dengan jumlah perkalian elemen-elemen pada diagonal ke atas.
 


Minor, Koofaktor Dan Adjoint         

    Minor yaitu sebuah determinan yang diperoleh dengan cara menghilangkan baris ke-i dan kolom ke-j, dan ditulis dengan Aij. Sedangkan koofaktor diperoleh dari perkalian.


Mij  dengan  (-1)ixj dan ditulis dengan Aij . Sedangkan adjoint yaitu koofaktor yang ditransposekan dan ditulis dengan Adj(A).
Untuk menentukan invers matriks A ordo 3 x 3 dengan menggunakan rumus :



     Jadi D = [A] = det(A) = ad -bc.
Jika D = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers dan matriks A disebut matriks Singular. Jika ad – bc #  0 maka matriks A disebut matriks Non Singular.

JENIS-JENIS MATRIKS

JENIS-JENIS MATRIKS
1. Matriks Nol

Yaitu matriks yang setiap elemennya nol.







2.  Matriks Baris
    Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu baris



3.  Matriks Kolom
     Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu kolom.







4.   Matriks Bujur sangkar/Matriks Persegi
    Yaitu suatu matriks yang jumlah baris dan kolomnya sama. Ordo matriks n x n sering disingkat dengan n saja.







 5.   Matriks Diagonal
      Yaitu matriks persegi yang semua elemennya nol, kecuali elemen-elemen diagonal utamanya.









6.   Matriks Satuan /MatriksIdentitas (I)
     Yaitu matriks persegi yang semua elemen diagonal utamanya satu, dan elemen lainnya nol.
  






 7.   Matriks Skalar
       Yaitu matriks persegi yang semua elemen pada diagonal utamanya sama, tetapi bukan nol dan semua elemen lainnya nol.








8.   Matriks Segitiga Atas
      Yaitu matriks yang semua elemen di bawah diagonal utamanya nol.










9.   Matriks Segitiga Bawah
      Yaitu matriks yang semua elemen di atas diagonal utamanya nol.









 10.  Matriks Koefisien
 Yaitu matriks yang semua elemennya merupakan koefisien-keofisien dari suatu sistem persamaan linear.  
Contoh1:  
  Matriks koefisien dari sistem persamaan liniear  2x + 3y =7   adalah : 

ORDO MATRIKS

ORDO MATRIKS

Ordo matriks yaitu banyaknya baris dan kolom yang menyatakan suatu matriks.


Amxn artinya matriks A berordo m x n yaitu banyaknya baris m buah dan banyaknya kolom n buah.



   

 Tentukan ordo matriks P dan Q
Jawab: Ordo matriks P =   2 x 4 atau P 2 x3        
              Ordo matriks Q =   3 x 2 atau Q2 x3

Selasa, 07 Mei 2013

MATRIKS

  1. Metrika adalah kumpulan bilangan berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks.  Dengan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan dengan lebih terstruktur. Pemanfaatannya misalnya dalam menjelaskan persamaan linier, transformasi koordinat, dan lainnya. Matriks seperti halnya variabel biasa dapat dikalkulasi, seperti dikalikan, dijumlah, dikurangkan dan didekomposisikan.

     
     ORDO
     

    Ordo suatu matriks adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya baris (m) dan banyaknya kolom (n).  Matriks di atas berordo 2x3.

  2. MATRIKS TRANSPOS



    Matriks transpose adalah matriks yang mengalami pertukaran elemen dari baris menjadi kolom dan sebaliknya.

    CONTOH
    maka matriks transposenya (At) adalah

    Reply With Quote
  3. KESAMAAN MATRIKS


    Dua matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A = B), jika a. Ordonya sama
    b. Elemen-elemen yang seletak sama
     

    Contoh:



    Tentukan nilai 2x-y+5z!

    Jawab:
     maka 
     maka 
     maka 


    Penjumlahan dan pengurangan matriks

    Penjumlahan dan pengurangan matriks hanya dapat dilakukan apabila kedua matriks memiliki ukuran atau ordo yang sama. Elemen-elemen yang dijumlahkan atau dikurangi adalah elemen yang posisi atau letaknya sama.
     
    atau dalam representasi dekoratfinya





    dek yani is offline
  4. Perkalian Skalar

    Matriks dapat dikalikan dengan sebuah skalar.
     
    Contoh perhitungan :

    Perkalian matriks
    Matriks dapat dikalikan, dengan cara tiap baris dikalikan dengan tiap kolom, lalu dijumlahkan pada baris yang sama. Namun dengan syarat, dua matriks A dan B terdefinisi untuk dikalikan, jikabanyaknya kolom A = banyaknya baris B, dengan hasil suatu matriks C yang berukuran (memiliki ordo) baris A x kolom B.Jika syarat tersebut tidak dipenuhi (jumlah kolom matriks A tidak sama dengan jumlah bari matriks B) maka kedua matriks tersebut tidak dapat dikalikan.


    m x n x B n x p = C m x p



    (jumlah kolom matriks A sama dengan jumlah baris kolom B yaitu n)
    Contoh perhitungan : 

    diatas adalah matriks 2x3 dikali matriks 3x2 yang hasilnya adalah matriks 2x2. 


    Ket :

    perkalian matriks bersifat tidak komutatif (AxB tidak sama dengan BxA) tetapi bersifat asosiatif(AxB)xC = Ax(BxC).
    MATRIKS SATUAN

    Matriks satuan adalah suatu matriks bujur sangkar, yang semua elemen diagonal utamanya adalah 1, sedangkan elemen lainya adalah 0.
    Notasi : I (Identitas)



    SIFAT AI = IA = A
  5. DETERMINAN MATRIKS

    MATRIKS ORDO 2X2

    Misalkan:


    maka Determinan A (ditulis  ) adalah:




    MATRIKS ORDO 3X3
    CARA SARRUS

    Misalkan:

    Jika

     maka tentukan !




    Penghitungan matriks dilakukan dengan cara menambahkan elemen dari kiri atas ke kanan bawah (mulai dari a → e → i, b → f → g, dan c → d → h) lalu dikurangi dengan elemen dari kanan atas ke kiri bawah (mulai dari c → e → g, a → f → h, dan b → d → i) sehingga menjadi:



    Contoh:

     maka tentukan !




    CARA EKSPANSI BARIS KOLOM
    Misalkan:


    maka tentukan  
    dengan ekspansi baris pertama!


  6. MATRIKS SINGULAR 

    Matriks singular adalah matriks yang nilai determinannya 0.

    Contoh:



    Jika A matriks singular, tentukan nilai x!

    Jawab:

     vs 

    MATRIKS INVERS
    Misalkan:
    maka inversnya adalah:

    • Bilangan (ad-bc) disebut determinan dari matriks A
    • Matriks A mempunyai invers jika Determinan A ¹ 0 dan disebut matriks non singular.
    Sifat-Sifat
    1. (At)t = A
    2. (A + B)t = At + Bt
    3. (A . B)t = Bt . At
    4. (A . B)-1 = B-1 . A-15. 
    A . A-1 = A-1 . A = I
    Persamaan matriks
     
    Tentukan X matriks dari persamaan:

    • Jika diketahui matriks A.X=B
    • Jika diketahui matriks X.A=B